Kiebesi.com – Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI) Universitas Muhammadiya Maluku Utara (UMMU) melaksanakan kegiatan worshop seminar.

Kegiatan tersebut bertema “Cerdas Hadapi Ancaman Artificial Intelligence” Mewujudkan Internet Aman dan Sehat.

Dalam kegiatan ini, Kepala Staf ICT Institut Teknologi Gamalama, Abdul Djalil Djayali dihadirkan sebagai pemateri seminar.

Kegiatan worshop seminar yang dapat digelar  di aula Rektorat lantai III UMMU Maluku Utara, Senin (23/6/2025).

Ketua HMTI UMMU Maluku Utara, Rahmat Abdullah mengatakan, kegiatan ini bagian dari persiapan Ekspo Teknik yang akan dilaksanakan pada Juli 2025 mendatang di Tidore Kepulauan.

“Makanya kegiatan awal ini bagaimana teman-teman mahasiswa lebih mengetahui terkait AI dan IT yang hari ini mengglobal di media sosil, seperti informasi hoaks dan lain-lain,”ungkapnya.

Hal itu senada juga yang disampaikan Kabid Riset dan Teknologi HMTI, M. Syahrul R. Rifai.

Syahrul menyatakan, AI saat ini berkembangang secara dunia, sehingga kegiatan ini bagaimana mengantisipasi ancaman terkait dengan pembobolan data, manipulasi data dan lain-lain.

“Ancaman itu seperti terjadi di media sosial. Jadi seminar ini untuk bagaimana kita mengenal mana hoaks yang dibuat oleh AI dan mana bukan,”jelasnya.

Syahrul berharap, kepada mahasiswa yang akan melakukan pengabdian pada masyarakat di kegiatan Ekspo nanti, dapat memberikan pemahaman ancaman peran AI ditengah-tengah perkembangan teknologi kepada masyarakat.

“Kami berharap kedepan perkembangan teknologi beriringan dengan perkembangan masyarakat, agar bisa mengenali mana hoaks dan mana bukan,”tandasnya.

Bahkan Abdul Djalil Djayali, selaku pemateri dalam kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan seperti ini patut digaunkan karena bukan hanya di perguruan tinggi tapi ini adalah masalah publik.

“Saya berharap kedepan UMMU bisa menjadi pioner literasi ke publik,”tuturnya.

Ia menilai, kegiatan seperti ini kedepannya tidak hanya seminar, tapi ada pelatihan yang dilaksanakan Himpunan yang kerja sama dengan Program studi, supaya terlihat bukan hanya pengetahuan tapi secara praktek.

Selain itu, menurutnya kehadiran AI ini hanya alternatif atau opsi dalam pemanfaatan teknologi, tapi ini bukan tolak ukur menyelesaikan masalah.

“Jadi kita banyak verifikasi, apakah semua ini benar atau tidak karena kadang ada keselahan penulisan,” jelasnya.

“Harapan saya kepada masyarakat adalah lebih memanfaatkan teknologi AI secara positif. Karena teknologi ini salah dimanfaatkan maka imbas ke diri sendiri dan orang sekitar,”pungkasnya.

Oleh : Kiebesi.com
Editor
Oleh : Kiebesi.com
Reporter