Kiebesi.com – Mangkraknya proyek pembangunan penampungan air bersih milik Rumah Sakit Pratama (RSP) Pulau Makian disorot Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Halmahera Selatan.

Pasalnya, proyek tersebut menelan anggaran Rp 1,1 miliar yang melekat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Halmahera Selatan.

Karena diduga mangkrak, Wakil Ketua Komisi I DPRD Halmahera Selatan, Iksan U. Basrah sesalkan progres pekerjaan penampungan air bersih milik RSP Pulau Makian yang tak kunjungan diselesaikan.

Iksan menilai, Dinkes cenderung lemah dalam melakukan pengawasan terhadap pihak ketiga (rekanan) yang mengerjakan proyek tersebut.

“Kalau betul proyek ini mangkrak, maka yang rugi adalah daerah dan masyarakat. Karena ini menyangkut infrastruktur publik,”kata Iksan kepada wartawan, Jumat (29/8/2025).

Iksan bahkan menegaskan, Komisi I DPRD Halmahera Selatan akan menindaklanjuti mangkraknya proyek penampungan air bersih RSP Pulau Makian lewat rapat dengar pendapat (RDP) dengan mitra kerja.

Selain itu, Iksan meminta Dinkes dan pihak rekanan harus pertanggungjawaban dan penjelasan terkait penyebab mangkraknya proyek ini

“Masa dikerjakan dari tahun 2023 sampai sekarang belum juga rampung 100 persen. Untuk itu, kami akan minta penjelasan dalam RDP agar supaya proyek ini dituntaskan,”tegasnya.

Iksan juga menyatakan, Komisi I DPRD Halmahera Selatan tetap mendukung segala upaya pemerintah daerah dalam melengkapi fasilitas kesehatan pada setiap rumah sakit serta puskesmas.

“Namun, harus dilakukan dengan cermat sehingga tidak ada masalah dalam pelayanan kesehatan terhadap masyarakat bisa maksimal. Kita tentunya tidak menginginkan setiap program kegiatan yang menggunakan uang daerah, itu gagal. Kita ingin semuanya tuntas demi menjawab kebutuhan masyarakat,”pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Selatan, Asia Hasyim, sebelumnya mengaku anggaran proyek penampungan air bersih RSP Pulau Makian sudah cair 80 persen.

Pencairan dilakukan saat Halid Yusuf selaku mantan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek itu. Kendati demikian, ia tidak menjelaskan lebih detail soal progres pekerjaan dan kendala apa hingga proyek ini belum juga tuntas.

Oleh : Kiebesi.com
Editor
Oleh : Kiebesi.com
Reporter